Minggu, 15 Agustus 2021

ADAB PERJALANAN


● Semua perjalanan dilakukan dengan niat untuk Hal Positif & Menebar nilai2 Positif karena Allah S.W.T

Sebelum bersafar hendaknya menunaikan hak-hak orang lain pada diri kita. Meninggalkan bekal untuk orang yang wajib diberi nafkah, membayar utang atau mengembalikan barang-barang amanah, dan tidak menggunakannya untuk biaya perjalanan sebelum pemiliknya mengizinkan.

● Membawa perbekalan Secukupnya, dianjurkan memberikan kelebihan bekal bagi teman-teman seperjalanan apabila dirasa Bekal kita ada Lebih

Rasulullah S.A.W bersabda,

"Barangsiapa yang memiliki bekal yang lebih dari keperluannya sendiri, hendaklah diberikan kepada kawan seperjalanannya." (Hr. Muslim dan Abu Dawud)


● Mengangkat Pemimpin Perjalanan.

Rasulullah S.A.W bersabda,

"Jika kalian bertiga dalam perjalanan, maka hendaklah mengangkat seorang di antara kalian untuk menjadi amir perjalanan." (Hr. Abu Dawud)



● Berdoá ketika keluar Rumah

Ummu Salamah r.anha berkata, "Tidaklah Rasulullah S.A.W keluar dari rumahnya, kecuali memandang ke langit seraya berdoá:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْـتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Bismillāhi tawakkaltu 'alallāhi lā hawla walā quwwata illā billāh, Allāhumma innī a'ūdzubika an adhilla aw udhalla aw azilla aw uzalla aw azhlima aw uzhlama aw ajhala aw yujhal 'alayya

"Dengan nama Allah, saya berserah diri kepada Allah dan tidak ada daya upaya kecuali pertolongan Allah. Ya Allah, sesungguhnya saya mohon perlindungan kepada-Mu agar saya tidak tersesat atau disesatkan, menghina atau dihina, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi orang." (Hr. Abu Dawud & Tirmidzi)



● Memakai alas kaki sesuai dengan standar keselamatan kegiatan dengan mendahulukan kaki kanan dan berdoá saat mengenakannya

Allāhumma innī a'ūdzubika minal iblīsi wajunūdih

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari iblis dan tentaranya."


● Ketika hendak berangkat ke tempat yang jauh, berdoá:

Allāhumma bika ashūlu wa bika ahūlu wa bika asīru

"Ya Allah, dengan-Mu aku pergi jauh, dengan-Mu aku berpindah, dan dengan-Mu aku berjalan."

● Jika berjalan di tempat mendatar, ucapkan Astaghfirullah; pada jalan mendaki, ucapkan Allahu Akbar, pada jalan menurun, ucapkan Subhanallah; dan pada jalan yang berlubang atau berbelok-belok, ucapkan Laa haula walaa quwwata illaa billaah.


● Pada saat melalui jembatan, berdoá:

Allāhumma rabbī sallim sallim

"Ya Allah! ya Rabbi! Selamatkanlah dan selamatkan!


● Jika melihat benda-benda atau bangunan yang menakjubkan, berdoá:

Allāhumma lā 'aisya illā 'aisyal ākhirah, Allāhumma innī a'ūdzubika min fitnatiddunyā

"Ya Allah, tiada kehidupan kecuali kehidupan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia."


Senantiasa menjaga pandangan, sebab saat ini zaman fitnah orang-orang tidak malu bermaksiat. Mohonlah perlindungan Allah S.W.T dari wanita yang memperlihatkan auratnya.

Allāhumma innī a'ūdzubika min fitnatinnisā-iw

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah wanita." (Hr. al Khara'ithi)


● Doá ketika melihat kebatilan,

Jā al-haqqu wa zahaqal bātilu innal bātila kāna zahūqaw wamā yubdi-ul bātilu wa mā yu'iiluhu

"Telah datang kebenaran dan musnahlah kebatila. Sesungguhnya yang batil pasti lenyap, kebenaran telah datang sehingga yang batil; tidak akan dimulai dan tidak pula kembali lagi." (Hr. Bukhari)


● Ketika melihat masjid, bershalawat kepada Rasul. Dan jika melihat tempat ibadah non muslim, ucapkan:

Lā ilāha illallāh 3x. Laa ma'būda illallāh

"Tiada ilah selain Allah (tiga kali). Tiada yang berhak disembah kecuali Allah."




● Ketika naik kendaraan, dahulukan kaki kanan dengan ucapan Basmalah, kemudian duduk dengan membaca Alhamdulillah dan berdoá:


سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُون

Subhānalladzī sakhkharalanā hādzā wama kunnā lahu muqrinīna wa innā ilā rabbina lamunqalibūn


"Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami." (Misykat)


Kemudian mengucapkan Alhamdulillah (tiga kali), Allahu Akbar (tiga kali) dan dilanjutkan dengan doá:

Subhānaka innī zalamtu nafsī faghfirlī fainnahu lā yaghfirudz dzunūba illā anta

"Maha suci Engkau, sesungguhnya saya telah menzhalimi diri sendiri, maka ampunilah saya, karena tidak ada yang mengampuni kecuali Engkau (Allah)." (Hr. Abu Dawud, Ahmad dan Tirmidzi)


● Berdoá ketika kendaraan mulai berjalan,

Allāhumma innā nas aluka fī safarinā hādzal birrawattaqwā wa minal 'amali mā tardhā. Allāhumma hawwin 'alaynā safaranā hādzā wa atwī 'annā bu'dahu. Allāhumma antash-shāhibu fis-safari wal khalīfatu fil ahli. Allāhumma innī a'ūdzubika min wa'syā is-safari waka ābatil munzari wa sū ilmunqalabi fil māli wal ahli (wal waladi)

"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam bepergian ini kebajikan, taqwa, dan ámal perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam perjalanan ini dan dekatkanlah kepada kami jaraknya. Ya Allah, Engkau sebagai kawan dalam perjalanan dan sebagai pengganti (menjaga) dalam keluarga yang saya tinggalkan. Ya Allah, sesungguhnya saya memohon perlindungan kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan, dan kesedihan dalam pandangan, dan keburukan pada saat kembali, baik mengenai harta maupun keluarga (dan anak-anak kami)." (Hr. Muslim)


● Membaca lima surah, yaitu: al Kafirun, an Nashr, al Ikhlas, al Falaq, dan an Naas. Setiap surah diawali membaca basmalah dan di akhiri juga dengan basmalah.

Dari Jubair bin Muthim r.a Rasulullah S.A.W bersabda, "Tidaklah engkau suka wahai Jubair, apabila bersafar engkau menjadi orang yang terbaik di antara kawan-kawanmu dan paling banyak bekalnya, maka bacalah: basmalah, al Kafirun, basmalah, al Ikhlas, basmalah, al Falaq, basmalah, an Naas dan akhiri dengan basmalah." (Hr. Abu Ya'la dan adh Dhiya)


● Doá ketika kendaraan mogok atau terjatuh,

Bismillāhirrahmānirrahīm

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang." (Hr. Abu Dawud)


● Doá ketika turun dari kendaraan,

Rabbi anzilnī munzilam mubārakan wa anta khairul munzilīn

"Ya Allah, turunkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baiknya yang memberi tempat."


● Doá ketika berhenti pada suatu tempat,

A'ūdzubikalimātillāhit tammāti min syarrimā khalaq

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang telah diciptakan-Nya." (Hr. Muslim)


● Ketika kemalaman dalam perjalanan, menjelang waktu shubuh hendaknya berdoá:

Sami'asāmi'un bihamdillāhi wa husni balā-i hi 'alaynaā rabbanā shahiinā wafdhi 'alaynā 'ā-idzan billāhi minannār.

"Semoga ada yang mendengarkan pujian kami kepada Allah (atas nikmat) dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, temanilah (peliharalah) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api neraka." (Hr. Muslim)




● Doá naik kapal laut atau pesawat udara:

Bismillāhi majrāhā wa mursāhā inna rabbī laghafūrurrahīm.

"Dengan nama Allah pada waktu berjalannya dan pada waktu berlabuhnya, sesungguhnya Rabbku sangatlah Maha Pengampunan lagi Maha Penyayang." (Hr. Ibnu Sunni)


● Doá sebelum masuk ke suatu negeri atau kota:

Allāhumma rabbassamāwātis sab'i wamā azlalna wa rabbal ardhīnassab'i wamā aqlalna wa rabbassayātīna wamā adhlalna wa rabbarriyāhi wamā dzarayna as-aluka khayra hādzihil qaryati wa khayra ahlihā wa khayra mā fīhā wa a'ūdzubika min syarrihā wa syarri ahlihā wa syarrimā fīhā

"Ya Allah, Rabb Penguasa tujuh lapis langit dan apa-apa yang dinaunginya.  Penguasa bumi yang tujuh dan apa-apa yang dikandungnya, Penguasa syetan-syetan dan semua yang disesatkannya, Penguasa angin dan apa-apa yang dihembuskannya. Saya memohon kepada-Mu kebaikan negeri ini, dan kebaikan penduduknya serta kebaikan apa saja yang ada di dalamnya. Dan saya berlindung dari keburukan negeri ini, dan keburukan penduduknya, serta keburukan yang berada di dalamnya." (Hr. Hakim dan Nasa'i)


● Doá ketika masuk kampung:

Allāhumma bārik lanā fīhā 3x. Allāhummar zuqnā janāhā wahabbīnā ilā ahlihā wahabbib shālihī ahlihā ilaynā.

"Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di kampung (tempat) ini (tiga kali). Ya Allah, karuniakanlah kepada kami rezeki dari tempat ini dan pertautkanlah kasih sayang di antara kami dengan penduduk beserta orang-orang shalihnya." (Hr. Thabrani ~ al Ausath)


● Ketika khawatir tersesat dalam perjalanan atau khawatir terhadap serangan musuh, hendaklah membaca surah Quraisy.


● Doá ketika kembali dari bersafar,

A-ibūnatā i-būna 'ābidūna lirabbinā hāmidūn

"Bersama-sama kembali, bertaubat, berbakti, dan memuji kepada Rabb kami." (Hr. Muslim)


● Ketika kembali dari bersafar, tidak langsung pulang ke rumah. Hendaknya singgah di masjid melakukan shalat safar dua rakaat, lalu pulang ke rumah dan berdoá:

Tauban tauban lirabbinā awban lā yughādiru 'alaynā hawban

"Kami bertaubat, kepada Rabb kami kembali, yang tidak meninggalkan dosa kepada kami." (Hr. Bukhari dan Muslim)


● Sebelum masuk ke rumah berdoá,

"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu untuk dimasukkan dengan baik-baik dan dikeluarkan dengan baik-baik. Dengan nama-Mu saya masuk dan dengan nama-Mu saya keluar, dan hanya kepada-Mu kami memohon." (Hr. Abu Dawud ~ al Adzkar)


Kemudian membaca surah al Fatihah, al Ikhlas tiga kali dan ayatul kursi.


Dari Jarir r.a bahwa Nabi S.A.W bersabda, "Barangsiapa membaca Qul Huwallahu ahad ... (surah al Ikhlas) ketika memasuki rumah-rumahnya, maka hilanglah kefakiran dari penghuni rumah itu dan juga pada tetangganya." (Hr. Thabrani)


Jika melalui atau masuk ke pasar dan tempat perbelanjaan, hendaknya berdzikir dan berdoá. Fadhilahnya: Allah S.W.T akan menuliskan baginya sejuta kebikan, menghapus sejuta keburukannya, dan meninggikan sejuta derajatnya.

Lā ilāha illallāh wahdahū lā syarīkalah, lahul hamdu yuhyītu wa yumītu wa huwa hayyun lā yamūtu biyadi hil khayru wa huwa 'alā kulli syai-in qadīr.

"Tidak ada ilah (sembahan) selain Allah Yang Maha Esa, Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan. Dan bagi-Nya segala pujian. Yang menghidupkan dan Yang mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak mati. Di tangan-Nyalah segala kebajikan. Dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. (Hr. Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Majah)


Dari Abu Buraidah r.a, bahwa jika Rasulullah S.A.W masuk ke pasar beliau berdoá:

Allāhumma innī as-aluka khayra hādzassūqi wa khayramā fīhā wa a'ūdzubika min syarrihā wa syarrimā fīhā Allāhumma innī a'ūdzubika an ushība fīhā yamīnan fājiratan awshofqatan khāsirah

"Ya Allah, sesungguhnya saya memohon dari-Mu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang ada di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung dari tertimpa sumpah palsu atau jual beli yang merugi di dalamnya." (Hr. Thabrani dan Hakim)


Rasulullah S.A.W bersabda, "Janganlah engkau menjadi orang yang pertama kali memasuki pasar dan jangan pula yang terakhir meninggalkan pasar, karena pasar tempat bertempurnya syetan dan tempat syetan mengibarkan benderanya." (Hr. Muslim)

#dari_berbagai_sumber